Almas Nafisa

Almas Nafisa

Buah hati ayah dan bonda

kini hadir dengan tangisan kecil

yang sendu

dan membariskan doa syukur

atas kelahiran yang sempurna

bersinar.

Ia takdir indah

tersemat di mata hati ayah bonda

sampai langkah akhir nanti

lalu kami potretkan

dalam darah mu anak

segala kasih sayang yang mahal

tanpa ada rasa sisih

untuk kamu rasa

dengan jiwa besar seorang anak.

Senyum tangis dan ketawa lah

sepuasnya hati mu anak

akan ayah dan bonda belai

rambut dan kulit mu

ulit dan cium tanpa jemu

anugerah tanpa piala

yang diberi Tuhan

dengan warna yang putih bersih.

Redalah tangisan ayah dan bonda

hilang segala resah gundah

sakit perit yang segunung

melihat wajah mu anak

ingin  ayah bonda jeritkan

biar seluruh dunia bergetar

betapa cinta dan sayang kami

juga berkat rahmat Tuhan

menjadikan diri mu anak

dengan secantik insan

selengkap indera.

Kelak

ketika kaki dan tangan mu anak

lebih gagah dari kami

ketika ayah dan bonda

menunggu datangnya tetamu abadi

bacalah puisi ini

agar kamu mengerti

di desa hati ayah dan bonda

teguh berumah

nama mu

Almas Nafisa !

Setulus Hati

Untuk puteri hati ayah

Almas Nafisa Binti Abdul Hafez

20 September 2012.